Der lange, steinige Weg nach Deutschland
Thursday, March 7, 2019
Thursday, February 21, 2019
AuPair di Jerman
Au-Pair merupakan salah
satu program dari pemerintah Jerman yang ditujukan untuk pemuda usia 18-26
tahun untuk tinggal di salah satu keluarga di Jerman dalam jangka waktu
maksimal 12 bulan, (laki-laki dan perempuan bisa mendaftar sebagi Au-Pair). Selama
tinggal bersama keluarga Jerman.
Au-Pair memiliki tugas diantaranya adalah:
a. Turut membantu
keluarga untuk menyelesaikan pekerjaan kecil di rumah, seperti merapikan meja
makan sebelum maupun sesudah makan, merapikan barang-barang, dll.
b. Turut membantu menyiapkan sarapan/ makan malam
c. Mengantar anak ke
TK/SD/ dan menjemput mereka, mengawasi anak selama bermain, dan/atau
berjalan-jalan dengan mereka.
Tugas di atas hanya
sekedar gambaran apa yang Au-Pair lakukan, tentu saja dalam prakteknya langsung
Gastfamilie akan membuat kontrak dengan calon Au-Pair, dan dalam pembuatan
kontrak terebut calon Au-Pair boleh menyepakati atau menolak dengan apa yang
harus mereka lakukan. Jika kontrak Au-Pair sudah disepakati oleh kedua belah
pihak, maka kontrak tersebut bisa ditanda tangani dan di lampirkan pada waktu
pengajuan visa Au-Pair.
Hak dan Kewajiban Au-Pair
a. mengurusi tugas di rumah tidak lebih dari 30 jam dalam seminggu,
kalau lebih dari 30 jam harus dibicarakan dari awal, dan itu dihitung sebagai
lembur.
b. liburan, selain setiap akhir pekan (hari minggu) libur, Au-Pair juga
berhak mendapatkan 4 minggu liburan, dan apabila keluarga berlibur, Au-Pair
bisa menentukan apakah ikut liburan dengan keluarga dan liburan tersebut
ditanggung oleh Gastfamilie atau memilih untuk liburan sendiri, biaya
ditanggung oleh Au-Pair sendiri. Biasanya
Au-Pair ikut liburan bersama GF dan bermain sekaligus mengawasi anak-anak
mereka.
c. Au-Pair mendapatkan
kesempatan untuk kursus bahasa Jerman dan dibiayai oleh Gastfamilie, biasanya
setiap bulan Au-Pair memperoleh 50 € untuk kursus.
d. Tujuan utama program
Au-Pair yaitu untuk mendalami atau memperbaiki bahasa Jerman, mendapatkan
pengalaman tinggal bersama keluarga Jerman dan mengenal budaya Jerman langsung
di negara Jerman, serta memperluas cakrawala, oleh sebab itu Au-Pair tidak akan
mendapatkan ganji, melainkan uang saku
sebesar 260 € per bulan. Bagaimana dengan tiket pesawat ke Jerman? Bayar
sendiri atau dibayari oleh GF? Hal ini tergantung pada saat negosiasi menentukan
kontrak. GF tidak wajib membiayai perjalanan menuju Jerman, namun disarankan
membantu calon Au-Pair untuk akomodasi menuju Jerman.
e. Au-Pair akan
mendaptakan asuransi kesehatan
Tertarik mengikuti
Program Au-Pair??? Kalian bisa langsung mulai dari sekarang ... Oh ya untuk
mengikuti program Au-Pair ada dua cara, 1) Kalian Mendaftar sendiri melalui
Internet dan 2) Kalian melalui agen. Di sini aku merekomendasikan mandiri,
tidak melalui agen. Kenapa??? Yang jelas kalian jadi tahu prosesnya menjadi Au-Pair,
apa yang harus kalian lakukan, dan yang paling penting kalian bakal MANDIRI. Dan
kalian tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk mendaftar atau melamar sebagai
Au-Pair di Internet. Mhhh butuh dana juga sih sebenernya untuk beli paketan
Internet hehehe ... Sedangkan kalau kalian menggunakan jasa agen, otomatis
kalian akan mengeluarkan biaya untuk jasa agen tersebut. Keputusan ada ditangan
kalian mau coba sendiri menfaftar atau menggunakan jasa agen.
Syarat mendaftar sebagai AuPair di Jerman:
1. Laki-laki/perempuan
(18-26) tahun
2. Memiliki sertifikat
kemampuan bahasa Jerman min. A1, ditunjukkan dengan sertifikat dari
Goethe-Institut. Atau bagi lulusan Pendidikan Bahasa Jerman bisa melampirkan
ZiDS sebagai ganti sertifikat A1.
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Memiliki paspor
Berikut langkah-langkah mendaftar sebagai Au-Pair:
1. Kunjungi web www.AuPair.com dan registrasi untuk membuat profil kalian sendiri.
Tidak usah memalsukan identitas, karena sekali kalian memalsukan identitas
berarti kalian sudah tidak percaya dengan diri kalian sendiri. Web ini aku
rekomendasikan karena aku menemukan Gastfamilie di sini, jadi sebagai wujud
terimakasih aku rekomendasikan web ini khusus untuk kalian J Mungkin ada web yang hanya menerima calon Au-Pair
perempuan, dan yang laki-laki ditolak, tapi di web ini kalian semua dapat
dengan mudah membuat profil Au-Pair kalian.
2. Setelah kalian
berhasil membuat profil, saatnya kalian untuk mencari Gastfamilie yang sesuai
dengan kreteria kalian.
3. Kirim surat
sebanyak-banyaknya pada Gastfamilie, dari sekian banyak surat yang kalian irim
pasti ada GF yang tertarik, dan akan menghubungi kalian. Walaupun bahasa Jerman
kalian mungkin belum lancar usahakan suraat yang kalian kirim ke GF dalam
bahasa Jerman, bukan dalam bahasa Inggris J
4. Setelah kalian di
hubungi GF, langkah selanjutnya adalah melakukan video call melalui skype, ini
kalian lakukan apabila kalian memang sudah benar-benar cocok dengan GF tersebut
atau sebaliknya.
5. Saat wawancara
melalui video call, usahakan tanyakan secara mendetail apa yang harus kalian
lakukan dan apa yang kalian dapatkan.
Mungkin ini dulu yan
bisa aku bagikan: Mulai 15 Maret 2019 aku akan mengikuti program AuPair di
Jerman, siapa tahu ada yang mau menyusul J kalau kalian ada pertanyaan dan tertarik dengan
program AuPair, kalian bisa menulis komentar di bawah, okayyy ...
Wednesday, February 13, 2019
Kata Kerja dan Konjugasi Kata Kerja dalam Bahasa Jerman (Bagian II)
Hi ... sekarang kita lanjut lagi pembahasan tentang kata
kerja dan konjugasi kata kerja bahasa Jerman, dan kita akan fokus dalam
konjugasi kata kerja kuat yang mengalami perubahan vokal bila dikonjugasikan
dalam waktu sekarang. Waktu lampau dan akan datang kita akan bahasa pada
kesempatan mendatang okay ... 😊
Dalam bahasa Jerman umumnya kata kerja kuat mengalami
perubahan vokal pada akar kata (Stamm) dari kata kerja waktu sekarang.
Perubahan ini hanya terjadi pada orang kedua (du) dan orang ketiga (er/sie/es)
tunggal.
Saturday, February 9, 2019
Eine Geschichte über den rebellischen Buben Malin Kundang
Es
war einmal ein armer Fischer, der lebte mit seiner Frau und seinem Söhnchen
namens Malin Kundang in einer armseligen Hütte in der Nähe der Küste Sumatra. In
dieser Familie herrschte die bitterste Armut, sodass der Fischer seine Familie nicht
genug mit Nahrung versorgen konnte. Also zog er es vor, in die Ferne zu ziehen
und dort eine Arbeit zu suchen.
Subscribe to:
Posts (Atom)